Pelalawan|Mediatorpos.com-Seorang pasien, Wulan,(30 thn) mengelukan adanya dugaan mal praktik yang dilakukan oleh pegawai klinik kasih ibu yang beralamat di jalan BTN lama Pangkalan Kerinci.
Kejadian yang membuat hati Wulan cemas, bermula saat ianya berobat di klinik tersebut pada kamis,(23/02/2023).
Dengan didampingi suaminya yang bermarga Sembiring, Wulan yang saat itu mengalami demam, oleh pegawai diberikan suntikan di bagian urat nadi lengan tangan Wulan.
Didampingi suaminya, akhirnya Wulan menceritakan pengalaman yang dialaminya kepada sejumlah wartawan dikediamannya di pangkalan kerinci pada Jumat 24/02/2023 sekitar pukul 20.30 WIB.
“Awalnya saya disuntik oleh perawat di bagian urat nadi lengan tangan, tapi tidak bisa, katanya pembuluh darahnya pecah,” ucap Wulan menirukan ucapan perawat dimaksud.
Selanjutnya datang dokter (inisial Y) menyuntik saya juga disekitar lengan tangan. Nah, sewaktu disuntik oleh dokter itulah saya merasakan sakit yang amat luar biasa, “saya sampai menangis karena sakitnya, sampai dokternya pun bertanya, sakit betul ya bu?sampai menangis begitu. Iyalah dokter, kalau tidak karena sakit sekali mengapa saya harus menangis,” kataku saat itu.
Rasa sakit yang luar biasa dirasakan Wulan saat malam harinya. “Saya sampai mengalami demam 38,2 sampai 39 % celsius. Ditambah lagi, tangan saya semakin sakit dan sulit digerakkan dan mengalami memar,” terang Wulan sambil menunjuk tangannya yang memar.
Lanjut Wulan menjelaskan, besoknya saya bersama suami kembali ke klinik tersebut, dan menyampaikan keluhan saya. Oleh dokter jaga saat itu ( inisial G_ red) akhirnya saya diperiksa urat syaraf katanya. Lalu saya diberikan obat yang baru. “Katanya obat yang baru ini saja yang diminum, yang lama jangan lagi”. Saya tanya kenapa, katanya obatnya yang sekarang dosisnya lebih tinggi.
Kembali Wulan menyampaikan pengalaman lainnya yang menimpa keluarganya pada 2019 lalu. Saat itu keluarganya yang beralamat di Km 5 Pangkalan Kerinci, juga pernah mengalami praktek mal praktik di klinik tersebut. Saat itu keluarga saya melahirkan di klinik tersebut, namun bayi yang baru lahir tersebut, tidak ada lubang anusnya, namun oleh pihak klinik tidak diberitahukan, sehingga hampir saja anak saudara saya itu menjadi korban jiwa kalau tidak segera diketahui yang akhirnya segera dilarikan ke rumah sakit,” kenang Wulan kepada wartawan.
Mendapat informasi tersebut, wartawan menyambangi klinik kasih ibu pada sabtu 25/02/2023. Oleh pihak klinik mengatakan, dokter yang menangani saat itu sedang tidak ada ditempat.
Dihubungi lewat sambungan WhatsApp, pimpinan klinik Bidan Noni mengatakan, dokter yang bersangkutan ( yang menangani) saat itu sedang tidak praktek.
“Nantilah bang, kalau sudah masuk saya informasikan ya. Kebetulan saya sedang diluar kota”, jawabannya singkat.
( Davidson)