PELALAWAN|MediatorPost.com – Gejolak politik jelang Pemilu Presiden 2024 di negeri ini tidak hanya dirasakan oleh para elit saja, akan tetapi merambah sampai ke akar rumput. Masing-masing pendukung berupaya membangun kekuatan untuk bisa menggolkan calon yang didukung. Tak terkecuali meminta tokoh partai yang jelas-jelas platform politiknya.
Husni Tamrin merupakan salah seorang tokoh politik dari Partai Gerindra yang diminta untuk bergabung membantu perjuangan Anies Baswedan menuju Indonesia 1.
Husni Tamrin yang dikenal sebagai pengusaha muda di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau ini diminta karena melihat track record politiknya yang bagus. Tak berlebihan mereka yang tergabung dalam koalisi perubahan memintanya untuk bergabung.
“Desakan masyarakat sangat tinggi agar saya mau bergabung membantu perjuangan mereka. Rakyat menginginkan perubahan yang lebih baik di semua sektor, khususnya kesejahteraan rakyat,” ucap Husni Tamrin kepada media ini, Minggu (20/8/2023).
Dikatakan Husni Tamrin, sebagai politisi dan pengusaha tentu memahami kondisi masyarakat yang menginginkan adanya perubahan kearah yang lebih baik. Sebab, keinginan itu tidak akan terjadi bila rakyat tidak mau berubah.
“Atas alasan itulah saya mencoba menggagas keinginan perubahan itu yang dimulai dari akar rumput,” kata Husni Thamrin yang pernah ikut bertarung di Pilkada Pelalawan 2019 lalu.
Terkait dengan keinginan masyarakat yang tak seirama dengan keputusan partai yang ia kendarai untuk maju di DPR RI, Husni menyebutkan, dalam politik apapun bisa terjadi.
Dikatakannya, Partai politik adalah wadah bagi politikus dalam membina dan membangun Demokrasi sesuai dengan fungsinya. Ada yang berhasil dalam memijat hati rakyat, ada pula yang gagal, tak mendapatkan suara di masyarakat. Sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra, saya tentu akan berupaya sekuat tenaga berjuang.
“Dalam politik praktis, perubahan tercipta dari hulu karena berkaitan dengan pembuatan undang-undang dan anggaran. Bukan di hilir atau daerah yang hanya sebagai pelaksana. Gaung perubahan yang muncul, bukan tanpa alasan. Tetapi satu pilihan politik yang kadang kala bertentangan dengan kebijakan partai politik tempat kita bernaung. Jadi, saya akan mengkaji kebijakan partai saya, bila tidak sesuai dengan keinginan rakyat yang menginginkan perubahan, maka tidak menutup kemungkinan saya akan bergabung dengan partai politik lain,” tegas Ketua Dewan Pakar Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Provinsi Riau itu.*