PT SRL Mitra Pemasok Serat Kayu Ke APRIL Group, Di Duga Merampas Lahan Warga Pulau Rupat.

Bengkalis|Mediatorpost.com– Salah satu perusahaan pemegang izin IUPHHK HTI yakni PT Sumatera Riang Lestari Blok IV Pulau Rupat memiliki luasan ± 38.210 Ha beroperasi di wilayah Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis yang merupakan pemasok kayu ke APRIL GROUP di duga merampas lahan masyarakat Pulau Rupat.

Dengan tidak kunjung ada penyelesaian konflik agraria, ratusan masyarakat Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau melaksanakan aksi damai yang terdiri dari masyarakat RT jeram, guna harapan Sidomulyo, kampung Jawa bersama dengan pemuda, dan di kawal pihak perusahaan melalui sekuriti, danru PT. SRL, pihak keamanan kepolisian Rupat dan pihak Koramil Rupat. (selasa, 05/09/2023)

Bacaan Lainnya

Warga Pulau rupat Salikhin saat dikonfirmasi awak media melalu pesan singkat (Selasa, 05/09/2023) menjelaskan Ini terkait konflik lahan di tanah pulau Rupat pulau kecil, pulau terluar dan pulau yang perbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Sejak 2012 sampai saat ini konflik masyarakat dengan PT. Sumatera Riang Lestari tak dapat diselesaikan oleh berbagai pihak kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Terus merampas lahan masyarakat, tepatnya di lokasi Kampung guna harapan Sidomulyo kelurahan Batupanjang,

Lahan tersebut masyarakat takut menggarap akibat adanya isu api, intimidasi dari oknum security, secara diam-diam perusahan merampas lahan yang sudah pernah diusahakan dengan modal gali lobang tutup lobang namun masih dalam hayalan.

Menurut saya tidak sesuai apa yang selalu di gembor-gemborkan program Bupati Bengkalis yaitu bermasa ” Bermarwah Adil Makmur dan Sejahtera” yang ada rakyat semakin menderita.

Bahwa dalam ketentuan tentang pembangunan HTI itu tentunya ada aturan yang mengatur tentang areal klaim dan konflik, belum lagi kontribusi jasa lingkungan, masalah ekosistem gambut dan hncur pulau Ini dibelah -belah dengan keleberan kanal mencapai 5 meter, tentunya jika sudah banyak terbuka kedalaman unsur gambut, air selalu lepas dengan luasnya berdampak api dan banjir.

Pihak kepolisian Rupat dan pihak Koramil Rupat tetap himbau tenang walau sedikit menegang karena menunggu humas PT. SRL yang baru tiba sekira pukul empat sore baru datang. Jelasnya Salikhin

Selanjutnya, sebelum pulang bahwa Humas mengatakan bahwa dia tidak bisa membuat keputusan dan permasalahan itu akan diajukannya ke management namun pada aksi sebelumnya sama bahasanya masih nol dan tetap merampas lahan masyarakat dan kekecewaan terus memendam . Tandasnya Salikhin.

Di tempat terpisah (Rabu, 06/09/2023), Saat di konfirmasi awak media kepada pihak perusahaan APRIL Group yakni PT RAPP melalui humas Disra Aldrik belum ada jawaban dan penjelasan terkait aksi demo warga Pulau Rupat yang salah satu mitra pemasok yakni PT SRL sampai berita ini di naikkan.(Sur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *