Pangkakan Kerinci}Mediatorpost.com-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan H. Abu Bakar FE, S.Sos, M.Ap jemput bola dengan mengunjungi siswa putus sekolah di karena kendala biaya, Jumat (20/10/2023) di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota.
Mantan Kasat Pol PP Pelalawan itu didampingi Kepala bidang (Kabid) SMP Atil Mahdar mendengarkan langsung keluhan orang tua wali murid tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pelalawan H. Abu Bakar FE, S.Sos, M.Ap mengatakan pihaknya memang masif jemput bola menyisir para pelajar yang memang ada kendala melanjutkan sekolahnya. Hal ini dilakukan atas arahan Bupati Pelalawan H. Zukri SE untuk membantu anak yatim untuk bisa melanjutkan sekolah.
“Kita kroscek langsung kelapangan untuk mendengarkan langsung keluhan orangtua dan siswa yang putus sekolah serta menyiapkan langkah-langkah untuk membantu siswa agar kembali bisa sekolah,” kata Kadisdikbud Pelalawan H. Abu Bakar FE, S.Sos, M.Ap
Sambung H. Abu Bakar, Dinas Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk mengambil tindakan dan mengupayakan agar anak-anak yang rentan putus sekolah bisa kembali meneruskan pendidikannya.
“Kita menyasar kepada anak-anak yang rentan putus sekolah. Akan kita jemput untuk bisa terus melanjutkan pendidikannya minimal setara pendidikan sekolah menengah atas (SMA),” tegasnya
Selain menyasar anak-anak, Disdikbud juga mengedepankan aksesibilitas pendidikan kepada masyarakat Pelalawan. Dimana warga yang belum memiliki ijazah setara SMA, dilakukan pendekatan agar bisa mengikuti kejar paket.
“Kami memberikan kelonggaran bahkan kita mengafirmasi pada masyarakat yang selama ini belum memiliki ijazah setara SMA untuk kembali ke sekolah,” terangnya
Salah satu terobosan Disdikbud Pelalawan ini bertujuan meningkatkan rata-rata lama sekolah.
Tujuan akhir yang ingin dicapai yakni mendorong percepatan kesetaraan pendidikan bagi masyarakat yang belum menuntaskan masa studinya hingga tamat SMA.
Ditambahkan H. Abu Bakar FE menghimbau pihak sekolah untuk memantau siswanya yang rentan putus sekolah, bahkan anak-anak yang belum sekolah terkendala biaya. Karena selama ini masuk sekolah tidak ada dipungut biaya alias gratis, namun berbeda dengan biaya kelengkapan siswa seperti baju dan lainnya yang dibebankan langsung ke oragtua siswa.(sur)