Kondisi Banjir Kian Parah, Ketum HIPMAWAN Meminta Gubernur Riau Tinjau Korban Banjir

Pelalawan|Mediatorpost.com – Kondisi bencana banjir di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau kian parah.

Hal ini akibat luapan Sungai Kampar menyebabkan 9 kecamatan di Kabupaten Pelalawan di landa banjir berkepanjangan.

Bacaan Lainnya

Bahkan Jalan Lintas Timur Kilometer 83 Desa Kemang yang merupakan Jalan Lintas Sumatera ikut lumpuh total bagi kendaraan Mini bus, Dump truk, Mobil sedan dan Sepeda motor.

Dengan kondisi tersebut menjadi perhatian banyak pihak. Bukan hanya menjadi trending topik daerah, namun saat ini telah disoroti berbagai kalangan Nasional atau Pemerintah Pusat.

Hal ini juga mendapat kritikan dari Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Pelalawan (HIPMAWAN), Givo Vrabora, dengan tegas meminta Gubernur Riau (Gubri) bisa segera meninjau langsung kondisi dan warga masyarakat yang menjadi korban banjir saat ini.

“Kami minta Gubernur Riau untuk segera turun melihat korban banjir di Kabupaten Pelalawan,” tegas Givo Vrabora.

Lanjut Ketum Hipmawan yang akrab disapa Givo, itu menerangkan ada 19 ribu korban dan ribuan kepala keluarga atau rumah yang terdampak. “Saat ini Pemda Pelalawan dengan keterbatasan anggaran telah menempuh berbagai cara mengatasi banjir ini,” ujarnya.

Sambung Givo, yang terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim), Kilometer 76-83 di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan-Riau, yang merupakan akses berbagai provinsi dan kabupaten di Riau, itu masih dilanda banjir.

“Hingga hari ini Gubernur Riau Edi Natar Nasution belum pernah turun sama sekali untuk mengunjungi masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Pelalawan,” pungkasnya.

“Dengan ini kami sangat berharap Gubernur Riau dapat melihat langsung bagaimana keadaan dan situasi bnjir yang berada di Pelalawan. Baru jadi gubernur jangan duduk di kursi yang empuk dan mobil mewah saja, sama sama kita ketahui beberapa kabupaten di Riau hari ini berdampak banjir terkusus Kabupaten Pelalawan. Ini bukan lagi isu daerah tapi sudah menjadi persoalan Nasional,” tambah Givo, berharap.

Dari data diterima Hipmawan, indikator level ketinggian permukaan air di Sungai Kampar berada pada angka 4,13 (Empat koma tiga belas) meter. Bahkan, kondisi banjir terparah berada di Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan dengan ketinggian air merendam badan jalan 2 (Dua) meter.(sur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *