Puncak Bono Teluk Meranti Tanpa Ivent Acara Tahun ini, Masyarakat Tetap Antusias

PELALAWAN|MediatorPost.com -Ratusan wisatawan memadati pantai Ogis di Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Riau, Selasa (17/12/2024) Ba’da Suhur sekira Pukul 12.30 WIB.

Tembok pemantau Bono dipenuhi banyak orang untuk menyaksikan kedatangan gelombang sungai Kampar berjuluk Sevent Gost (tujuh hantu), jejeran kendaraan baik roda dua dan roda empat disepanjang jalan menuju pantai Ogis.

Bacaan Lainnya

Camat Teluk Meranti Raja Eka S.Sos mengatakan bahwa hari ini merupakan puncak Bono tahun 2024. Gelombang Bono akan berada pada puncaknya.

“Hari ini pertengahan bulan, gelombang Bono berada pada puncaknya,” kata Camat Eka, Selasa (17/11/2024).

Sang Camat mengatakan tahun ini tidak ada even khusus seperti tahun sebelumnya, yang banyak pihak terlibat mengangkat potensi wisata Bono dan kearifan lokal dengan menonjolkan surfing lokal yang menyebut diri bekudo Bono.

“Tahun ini tidak event dari Dinas Pariwisata, tapi masyarakat tetap antusias sambut Bono, lihat saja banyak kendaraan datang dari luar daerah,”tambahnya.

Sementara itu, wisatawan lokal dari Pangkalan Kerinci Wahyu Widodo mengatakan dirinya semangat datang ke Teluk Meranti hanya untuk melihat Gelombang Bono yang mendunia itu, walaupun tak tampak gairah di tingkat lokal.

“Gairah dari Dispora hening saja, padahal Bono sudah mendunia, saat datang nya tahun ini malah terasa hening,” kata Wahyu
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Pelalawan ini .

Dia mempertanyakan peran Kadispora Pelalawan dalam mengangkat potensi wisata di negeri Seiya sekata ini, semakin lama semakin tak terdengar apa saja yang diekspos oleh instansi pemerintah daerah itu.

“Minimal kadisnya memperomosikan jadwal puncak Gelombang Bono, ada spanduk spanduk menyambut wisatawan disapanjang jalan LIntas Bono, seperti Pemkab kehilangan gairah mempromosikan Bono,” imbuhnya.

Masih menurut Wahyu, sangat disayangkan, potensi wisata yang menjadi satu satunya gelombang yang terjadi di aliran sungai di Nusantara ini malah di sia siakan.

“Kadisporanya harusnya berkoordinasi dengan Kadisporan Provinsi, jangan biarkan wisata Pelalawan mati suri, sangat disayangkan,” bebernya.

“Padahal pak bupati sangat concern mengangkat potensi wisata, tinggal kreatifitas Kadisnya yang perlu di upgrade,” pungkasnya.(tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *