Siak|Mediatorpost.com-18 Maret 2025 – Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Kabupaten Siak melaksanakan pertemuan rutin triwulan pertama tahun 2025 dalam suasana yang kondusif dan penuh sinergi. Pertemuan ini menjadi momentum strategis bagi para pemimpin gereja untuk mempererat koordinasi dan memperkuat pelayanan, serta membahas berbagai agenda penting bagi perkembangan PGPI di wilayah Siak.
Acara ini dihadiri oleh pengurus PGPI Siak, antara lain: Pdt. Dr. (H.C.) Jesman Nainggolan (Ketua PGPI Siak), Pdt. Tumbur Joy Aritonang (Sekretaris PGPI Siak), St. Nikkon Hasugian (Bendahara PGPI Siak), Pdt. Samuel Pasaribu (Wakil Sekretaris I PGPI Siak), Pdt. Obaja Mendrofa, Pdt. Mangunsong (GPDI Dayun), Pdt. Butarbutar (GPdI Bakal), Pdt. Andos Simatupang (GPIA Bakal), Pdt. Jefri Sihombing (GBI Kerinci Kanan), Ibu Hastli Nahampun dan Bapak Agustra Hasugian (Gembala Cabang GBI Gloria Dayun) Selain itu, sejumlah pendeta dan anggota PGPI lainnya turut hadir, menunjukkan komitmen yang kuat dalam penguatan pelayanan gerejawi di Kabupaten Siak.
Sebelum memasuki agenda rapat, pertemuan diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Samuel Pasaribu sebagai pemimpin pujian (song leader), sementara Pdt. Dr. (H.C.) Jesman Nainggolan menyampaikan khotbah bertema “Tiga Model Manusia dalam Kehidupan Rohani”.
Manusia Daun, Individu yang tampak subur dan rohani secara lahiriah, tetapi belum tentu menghasilkan buah iman yang sejati. Mereka tampak aktif dalam kehidupan gereja, namun belum memiliki kedewasaan spiritual yang matang.
Manusia Ranting, Golongan yang bergantung pada orang lain dan belum memiliki kemandirian rohani. Mereka mudah terbawa arus tanpa memiliki dasar iman yang kuat.
Manusia Akar, Orang percaya yang memiliki fondasi rohani yang kokoh, berakar dalam Tuhan, serta mampu memberikan dampak positif baik di dalam maupun di luar gereja. Mereka adalah individu yang teguh dalam iman dan menghasilkan buah kehidupan yang nyata.
Dalam refleksi teologisnya, Pdt. Jesman Nainggolan menekankan pentingnya menjadi “manusia berakar”, yaitu pribadi yang memiliki integritas iman, ketekunan dalam Firman, dan menghasilkan buah yang bermanfaat bagi gereja serta masyarakat luas.
Setelah sesi ibadah, rapat dilanjutkan dengan pembahasan beberapa agenda strategis yang berkaitan dengan keberlanjutan pelayanan PGPI di Kabupaten Siak, diantaranya:
PGPI Siak memperoleh sumbangan dana dari dua perusahaan, salah satunya direkomendasikan oleh Pemerintah Kabupaten Siak. Setelah PGPI Siak mendapatkan sejumlah uang dari perusahaan tersebut, maka total saldo PGPI Rp 33.000.000,- (tiga puluh tiga juta rupiah) per tanggal 18 Maret 2025 namun setelah melalui beberapa pemotongan dan pengeluaran administrasi, maka saldo bersih PGPI Siak adalah sekitar Rp 23.000.000,- (dua puluh tiga juta rupiah).
Dan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan, St. Nikkon Hasugian, selaku Bendahara PGPI Siak, akan menyusun laporan rinci terkait penggunaan dan pengelolaan dana ini dalam bentuk tertulis dan segera akan dilaporkan kepada seluruh anggota PGPI Siak.
PGPI Siak telah menetapkan agenda Ibadah Perayaan Paskah, yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Selasa, 22 April 2025
Lokasi: Gedung Serba Guna Panjang Janggut, Jl. Puskesmas – Minas, Kabupaten Siak.
Pertemuan rutin triwulan kedua tahun 2025 dijadwalkan pada bulan Juni, yang akan diselenggarakan di tempat pelayanan Pdt. Tumbur Joy Aritonang. Dalam kesempatan tersebut, PGPI Siak juga akan mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) untuk membangun iman jemaat serta mendorong semangat penginjilan di tengah komunitas gereja-gereja yang tergabung dalam PGPI Siak.
Sebagai penutup, PGPI Siak menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ibu Hastli Nahampun dan Bapak Agustra Hasugian, yang telah bersedia menjadi tuan rumah dalam pertemuan ini.
Penulis: Samuel Pasaribu