Pekanbaru|Mediatorpost.com – Sebuah unggahan di media sosial memicu kehebohan setelah menuding salah satu anggota Korem 031/Wira Bima bernama Waslim terlibat dalam jaringan pembalakan liar di Desa Tasik Betung, Kecamatan Siak Kecil, yang berada di kawasan Hutan Biosfer Giam Siak. Video tersebut viral pada Minggu (10/08/2025) dan ramai menuai komentar netizen.
Kabar tersebut langsung dibantah oleh pihak Korem 031/Wira Bima. Melalui keterangan resminya, mereka menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan merupakan fitnah.
“Anggota kami tidak terlibat dalam kegiatan ilegal seperti yang disebarkan di media sosial. Saat ini, kami menelusuri pihak yang pertama kali menyebarkan berita bohong ini,” ujar Kepala Penerangan Korem 031/Wira Bima.
Pihak Korem menyebut, fitnah tersebut merugikan nama baik prajurit dan institusi TNI AD. Selama ini, Korem 031/Wira Bima justru berperan aktif menjaga kelestarian hutan dan menindak tegas setiap bentuk perusakan lingkungan.
Korem juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.
“Jangan terburu-buru percaya, apalagi ikut membagikan informasi yang belum terverifikasi. Menyebarkan hoaks bisa berakibat pidana,” tambahnya.
Berdasarkan Pasal 27 ayat (3) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE jo. UU 19/2016, penghinaan atau pencemaran nama baik melalui media elektronik dapat dipidana hingga 4 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp750 juta.
Tidak hanya membantah tuduhan, Korem juga mengklarifikasi soal informasi “sawmill” yang disebut milik Waslim. Faktanya, Waslim tidak memiliki usaha tersebut. Sawmill yang dimaksud adalah milik Syamsuar, yang memiliki izin resmi dan lengkap.
“Pernyataan oknum wartawan itu tidak sesuai fakta. Video yang beredar di TikTok adalah hoaks,” tegas pihak Korem.
Korem 031/Wira Bima menegaskan akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan melaporkan pihak-pihak terkait ke Polda Riau demi menjaga kehormatan prajurit serta kepercayaan publik. (Tim)
